Ramadhan 2024 Thong Thong Lek Kembali Di Gelar Di Rembang,Tanpa Alat Musik Modern
REMBANG – NOTOPROJO.ID
Membangunkan sahur seoalh menjadi kewajiban masyarakat di Indonesia, khususnya anak muda di Jawa. Dengan memukul kaleng bekas, drum, dan pelbagai perkusi lain, mereka berkeliling kampung sambil berteriak, “Sahur, sahur!”
Di Rembang, Jawa Tengah, tradisi itu disebut tongklek atau tonglek. Kebiasaan itu kemudian menjadi kesenian Thong-Thong-Lek (sebagian orang menyebutnya Tongklek). Dulu, tongklek menggunakan alat musik perkusi berupa kentongan yang terbuat dari bambu. Adalah warga Tanjungsari, Kecamatan Rembang yang memulai kesenian unik ini.
Konon, Tongklek menjadi salah satu cara para ulama zaman dulu menyebarkan Islam di Rembang. Bermula dari kebiasaan membangunkan sahur menggunakan kentongan, pemerintah daerah lantas mengembangkannya menjadi kesenian yang diwadahi dalam Festival Thong-Thong Lek
Ribuan orang memadati Alun-Alun Kabupaten Rembang, mereka menyaksikan Thong Thong Lek yang kembali digelar dengan meriah pada Ramadan tahun ini.Minggu malam (07/04/2024)
Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengatakan, festival Thong Thong Lek diadakan di Alun-Alun Rembang tanpa menggunakan alat musik modern, untuk mengembalikan keaslian tradisi tersebut. Malam itu menjadi bukti, Thong Thong Lek tetap indah tanpa alat musik modern
Belasan kelompok bersaing untuk memberikan hiburan terbaik kepada masyarakat. Uniknya, festival itu tidak menggunakan alat musik modern, melainkan instrumen dari bambu, gamelan, dan kreasi koreografi yang menawan.
Meskipun demikian, Bupati tak menampik jika mungkin saja pada tahun-tahun mendatang, akan ada kolaborasi dengan alat musik modern. Namun, tentunya diharapkan ada upaya untuk mempertahankan keaslian tradisi itu. Pemerintah kabupaten akan terus melestarikan tradisi tersebut dengan lebih baik.
Pada festival Thong Thong Lek 2024 ini, Juara I diraih Cah Mboleyong dari Desa Sudo, Kecamatan Sulang. Juara II Mbah Joget (Lasem), dan Juara III Gondorase (Desa Banyudono, Kecamatan Kaliori).
Sementara itu, Juara Harapan I New Arkasa (Desa Karangsekar, Kecamatan Kaliori), Juara Harapan II Repandec (Desa Pandean Rembang), dan Juara Harapan III Rejeng (Kelurahan Pacar Rembang).
Editor : Agus suprianto