Demak Dikenal Sebagai Lumbung padi Jateng, Pemkab dan Bapanas Berikan Dukungan Pemulihan Pasca Banjir
DEMAK – NOTOPROJO.ID
Kabupaten Demak, yang dikenal sebagai lumbung padi Jawa Tengah, baru-baru ini mengalami banjir besar yang berdampak signifikan terhadap produksi padi. Banjir tersebut menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi para petani, dengan estimasi kehilangan mencapai 200 ribu ton beras.
Menanggapi situasi ini, Badan Pangan Nasional (Bapanas) di bawah kepemimpinan Arief Prasetyo Adi telah mengambil langkah cepat dengan mengirimkan bantuan untuk masyarakat terdampak.
Penyerahan bantuan ini dilakukan langsung oleh Arief Prasetyo Adi bersama dengan Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dan Bupati Demak Eisti’anah di SDN 3 Ngaluran Karanganyar Demak. Bantuan yang disalurkan meliputi 5 ton beras premium dari Perum Bulog serta berbagai jenis bantuan lain yang diharapkan dapat meringankan beban para korban banjir.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyampaikan empatinya kepada masyarakat Demak, “Kehilangan besar ini bukan hanya kerugian material tetapi juga emosional bagi para petani. Melalui bantuan yang kami salurkan, kami ingin menunjukkan rasa sayang dan dukungan kami kepada sedulur di Demak”, katanya. Minggu, (24/03/2024).
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, turut menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan dan menggarisbawahi komitmen pemerintah daerah dalam upaya pemulihan pasca banjir. Ia menyatakan, “Kami akan terus melakukan berbagai upaya pemulihan, termasuk pompanisasi dan sanitasi, untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang”, kata Nana.
Kehadiran dan dukungan dari pejabat Bulog Pinwil Jateng, Sopran Kennedy dan Pinca KC Semarang, Rendy Ardiansyah, serta para pejabat lainnya menunjukkan sinergi dan kolaborasi yang kuat antara badan pangan nasional, pemerintah daerah, dan berbagai pihak terkait dalam menghadapi dampak banjir.
Dengan upaya bersama, diharapkan para petani di Demak dapat segera bangkit dan kembali beraktivitas di sawah, memulihkan produksi pangan dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Editor : Agus