Buruh Tani Tembakau dan Pabrik Rokok Terima Bantuan DBHCHT
PATI – NOTOPROJO.ID
Kamis, 8/12 bertempat di Ruang Pragola Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro menghadiri acara penyerahan bantuan DBHCHT untuk buruh tani tembakau dan pabrik rokok tahun 2022.
Kegiatan ini juga diikuti oleh Kepala Dinsos P3AKB, Plt asisten Ekonomi Pembangunan Sekda, Direktur Bank Jateng, serta para penerima bantuan.
Pj Bupati Pati menyampaikan apresiasi kepada Kepala Dinsos P3AKB Kabupaten Pati beserta seluruh jajarannya atas fasilitasinya sehingga terselenggara kegiatan ini.
Henggar juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bea Cukai Kudus sebagai mitra dalam penyaluran bantuan DBHCHT bagi para buruh tani tembakau dan pabrik rokok di Kabupaten Pati.
“Seperti yang kita ketahui bersama, DBHCHT sebagai sumber pemasukan negara terbesar yang secara prinsip diperuntukkan sebagai kompensasi atas dampak negatif yang ditimbulkan oleh rokok,” ungkap Henggar mengawali sambutannya.
Untuk itu, Henggar mengajak seluruh elemen masyarakat agar memberikan dukungan dalam rangka memutus peredaran rokok ilegal di pasaran. Karena rokok ilegal, baik yang tidak memakai pita cukai atau menggunakan cukai palsu sudah pasti merugikan negara dan menyebabkan persaingan tidak sehat.
Henggar mengatakan bahwa dari rokok legal yang dibeli oleh masyarakat akan diperoleh DBHCHT yang pemanfaatannya diprioritaskan pada bidang kesehatan. Hal ini juga untuk mendukung program jaminan kesehatan nasional terutama peningkatan kualitas dan layanan kesehatan serta pemulihan perekonomian daerah yang difokuskan bagi kesejahteraan masyarakat.
Pj Bupati berharap, melalui penyerahan bantuan kali ini dapat membantu meringankan beban para buruh tani tembakau dan pabrik rokok yang ada di Kabupaten Pati.
“Karena bantuan yang disalurkan bersumber dari penjualan rokok maka sebagai stakeholder dari pabrik rokok, diharapkan para buruh mendapatkan manfaat langsung dari DBHCHT untuk meningkatkan taraf hidupnya,” imbuhnya.
Total alokasi BLT DBHCHT yang disalurkan sebesar Rp. 4.485.600.000,- (Empat Miliar Empat Ratus Delapan Puluh Lima Juta Enam Ratus Ribu Rupiah) bagi 2.630 buruh non bansos dari 9 pabrik rokok dan 803 buruh non bansos tani tembakau dari 5 kecamatan (Jaken, Jakenan, Pucakwangi, Batangan dan Sukolilo) dimana masing-masing akan menerima sebesar Rp. 1.200.000,-.
Henggar mengimbau agar bantuan yang diberikan dapat digunakan dengan sebaik mungkin dan bermanfaat bukan hanya bagi para penerima saja, namun secara makro akan mampu meningkatkan daya beli masyarakat dalam rangka pemulihan perekonomian daerah pasca pandemi.
“Kepada penerima Saya berpesan agar jangan hanya sekedar melihat besaran nominalnya yang disalurkan, namun penyaluran BLT ini merupakan bentuk pembinaan lingkungan sosial untuk memberikan rasa keadilan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera,” pungkasnya.
(Red/Her)