Sektor UMKM Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
JEPARA –NOTOPROJO.ID
Sektor UMKM diharapkan mampu tumbuh menjadi penopang perekonomian daerah. Hal ini terungkap dalam dialog interaktif Membangun Ekonomi Berbasis Potensi Lokal bersama Ketua DPRD Kabupaten Jepara, kegiatan itu berlangsung di Radio R-Lisa, Kamis (26/5/2022). Hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Kabupaten Jepara Haizul Ma’arif, Kepala DiskopUKMnakertrans Samiadji.
Ketua DPRD Jepara Haizul Ma’arif mengatakan, di era globalisasi dan tehnologi saat ini kita harus melakukan inovasi untuk menjual hasil produksi kita salah satunya memasarkan secara online, untuk mempermudah pemasaran bisa menggunakan aplikasi yang sudah ada, seperti Provinsi Jawa Tengah telah memiliki aplikasi blangkon. Masyarakat juga bisa memanfaatkan aplikasi tersebut untuk mempromosikan produknya.
Potensi UMKM yang ada di Jepara sangat luar biasa dibandingkan dengan daerah lain, Jepara sendiri memiliki keunggulan di bidang ukir yang sudah mendunia, di era tehnologi seperti saat ini pelaku UMKM harus mampu mengoptimalkan tehnologi untuk dapat bersaing memasarkan hasil produksi UMKM yang ada di Jepara.
“Pelaku UMKM yang ada di Jepara bisa mendaftar dan memasarkan produknya di aplikasi blangkon tersebut, karena aplikasi tersebut lingkupnya tidak hanya kota saja melainkan se Jawa Tengah,” kata Gus Haiz.
Ia menambahkan, munculnya pasar modern semakin banyak. Akan tetapi antusias masyarakat terhadap pasar tradisional masih sangat tinggi, apalagi di hari-hari libur anak muda sekarang banyak menuju pasar tradisional. Rencananya DPRD akan menginisiasi terbentuknya perda tentang pembatasan pasar modern.
“Setiap Kecamatan hanya ada satu pasar modern. Ini yang akan kita atur dengan tujuan melindungi sektor UMKM dalam menjalankan usahanya,” terangnya.
Bantun produktif mikro untuk pelaku UMKM pada tahun 2020 penerima mendapatkan Rp.2,4 juta, targetnya secara nasional pada saat itu 12 juta pelaku UMKM termasuk di Jepara.
Sementara itu Kepala DiskopUKMnatertrans Samiadji mengatakan, Pemerintah Jepara akan melakukan pendampingan baik dibidang produksi maupun pemasaran, ini bertujuan mengangkat UMKM yang ada di Kabupaten Jepara akan dikenal masyarakat luas.
Kemudian di tahun 2021 anggaran pusatnya masih sama, cuma pemerimanya lebih banyak, tetapi jumlah penerimaannya lebih sedikit yaitu Rp.1,2 juta. Jumlah penerima meningkat 2 kali lipat yang semula di Tahun 2020 sebanyak 12 juta dan ditahun 2021 menjadi 24 juta secara keseluruhan.
Ia menambahkan, di Jepara pada bulan Maret lalu dari masing-masing OPD yang ada di Kabupaten Jepara mendapat nomer 2 se Jawa Tengah setelah Kota Semarang untuk pembelian produk dalam negeri para pelaku UMKM. Jepara sendiri dalam waktu 2,5 bulan sudah mencapai Rp.5,7 miliar untuk pembelian produk-produk UMKM.
“Jadi memang dari Pemerintah Jepara sangat serius untuk bagaimana kita lebih mencintai, memanfaatkan, dan menggunakan produk-produk lokal yang ada di Jepara,” kata Samiadji.
(Red/DJ)