Perbaikan Tanggul Jebol di Tambahagung Ditinjau Langsung oleh Pj Bupati Pati
PATI – NOTOPROJO.ID
Dua titik tanggul sungai yang jebol di Desa Tambahagung, Kecamatan Tambakromo, pada Sabtu (15/10/2022) lalu, saat ini dalam proses perbaikan.
Karena itu, Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro, Selasa (18/10) menyempatkan diri untuk meninjau langsung proses perbaikan tanggul Sungai Kedunglumbung tersebut.
Henggar terjun ke lokasi dengan didampingi Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetyo, Camat Tambakromo Mirza Nur Hidayat, dan Kepala Desa Tambahagung.
Hadir pula dalam kesempatan itu, perwakilan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
Satu titik tanggul yang jebol tampak sudah ditambal dan diperbaiki dengan tanah urukan serta sandbag.
Henggar mengatakan, alat berat akan segera dipindahkan ke titik lain tanggul yang jebol.
Hal ini, menurutnya, ialah untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan, mengingat curah hujan mulai tinggi.
“Mudah-mudahan bisa segera tertangani. Masih ada satu lagi tanggul jebol (yang belum diperbaiki-red). Setelah dari sini alat berat dipindah ke sana untuk perbaikan. Target kisaran dua sampai tiga hari selesai,” kata Henggar saat diwawancarai di lokasi.
Dengan kerjasama antara pemerintah daerah, dalam hal ini BPBD serta DPUTR dengan kepala desa, relawan, serta TNI-Polri, Henggar berharap proses perbaikan tanggul dapat berjalan lancar.
“Dan ke depan semoga tidak ada lagi limpahan air. Dulu di sini juga sudah pernah jebol. Informasi dari Kades, saat kemarau kemarin sudah diperbaiki, tapi faktor alam kita tidak tahu, yang penting kita berusaha. Semoga ke depan tidak akan jebol lagi,” tambahnya.
Pj Bupati pun berharap perbaikan yang telah dilakukan ini cukup untuk mencegah banjir susulan.
Ia juga meminta masyarakat agar mewaspadai kondisi cuaca saat ini.
“Bukannya kita menyalahkan faktor alam, tapi banyak daerah lain saat malam Minggu kemarin, kejadiannya sama. Banjir di mana-mana. Curah hujan waktu itu memang sangat tinggi,” tutur Henggar.
Ia juga meminta kepala desa untuk selalu memonitor data prakiraan cuaca dari BMKG untuk disampaikan pada masyarakat.
“Tujuannya agar masyarakat bisa mengantisipasi atau setidaknya meminimalkan dampak yang terjadi,” tandasnya.
(RED/HER)